SENYAWA AROMATIK
Senyawa aromatik terdiri dari kelas
hidrokarbon yang mencakup enam anggota dan memiliki cincin karbon tak jenuh di
mana elektron valensi ikatan pi terdelokalisasi atau terkonjugasi.Senyawa ini
bersifat stabil dan melimpah baik dalam bentuk alami maupun sintetisnya. Nama aromatik
diambil berdasarkan pada aroma kuat yang dihasilkannya.Senyawa aromatik paling
sederhana adalah benzena (C6H6), senyawa bersifat
karsinogen yang mudah terbakar, namun merupakan bahan kimia industri
penting.Berlian dan grafit, sementara tidak dianggap senyawa aromatik,
menunjukkan pembagian elektron terdelokalisasi pada jarak atom yang sangat
panjang.
Ikatan kovalen karbon, dasar dari
kimia organik, berbagi dua elektron antara dua atom karbon yang berdekatan sebagai
ikatan tunggal atau empat elektron antara dua karbon dalam ikatan ganda.Sebuah
sistem terkonjugasi memiliki serangkaian ikatan tunggal dan ganda yang dapat
diwakili oleh dua atau lebih struktur Lewis.Konjugasi atau resonansi terjadi
ketika terdapat orbital-p atau orbital-d pada senyawa dengan berat molekul
lebih besar.Konjugasi dapat terjadi pada konfigurasi linear, bercabang, atau
siklik antara ikatan atom karbon, oksigen, atau nitrogen.Aromatisitas terjadi
ketika elektron dalam rantai karbon bahkan lebih terdelokalisasi dengan
membentuk cincin enam karbon yang setara dengan tiga dari masing-masing ikatan senyawa
aromatis adalah senyawa yang mengandung cincin benzene
Cara paling mudah untuk menentukan apakah suatu
senyawa itu aromatik ialah dengan menentukan posisi absorpsi dalam mspektrum
nomor oleh proton yang terikat pada atom-atom cincin. Proton yang terikat ke
arah luar cincin aromatik sangat kuat terperisai dan menyerap jauh ke
bawah-medan dibandingkan kebanyakan proton, biasanya lebih dari 7 ppm.
BENZENA
Benzena dan
Turunannya Senyawa benzena pertama kali disintesis oleh Michael Faraday pada
tahun 1825, dari gas yang dipakai sebagai bahan bakar lampu penerang.Sepuluh
tahun kemudian diketahui bahwa benzena memiliki rumus molekul C6H6
sehingga disimpulkan bahwa benzena memiliki ikatan rangkap yang lebih
banyak daripada alkena.
Dari residu berminyak yang tertimbun dalam pipa induk
gas di London. Saat ini sumber utama benzena, benzena tersubtitusi dan senyawa
aromatic adalah petroleum : sebelumnya dari ter batubara hamper 90% senyawa
aktif bahan obat adalah senyawa aromatik : rumus struktur mempunyai inti
benzena.
a. Struktur
Benzena
Ikatan
rangkap pada benzena berbeda dengan ikatan rangkap pada alkena. Ikatan
rangkap pada alkena dapat mengalami reaksi adisi, sedangkan ikatan rangkap pada
benzena tidak dapat diadisi, tetapi benzena dapat bereaksi secara substitusi.
Contoh:
Reaksi adisi
: C2H4 + Cl2 --> C2H4Cl2
Reaksi
substitusi
: C6H6 + Cl2 --> C6H5Cl
+ HCl
Menurut
Friedrich August Kekule, keenam atom karbon pada benzena tersusun secara siklik
membentuk segienam beraturan dengan sudut ikatan masing-masing 120°. Ikatan
antaratom karbon adalah ikatan rangkap dua dan tunggal bergantian
(terkonjugasi).
Analisis
sinar-X terhadap struktur benzena menunjukkan bahwa panjang ikatan antaratom
karbon dalam benzena sama, yaitu 0,139 nm. Adapun panjang ikatan rangkap dua
C=C adalah 0,134 nm dan panjang ikatan tunggal C–C adalah 0,154 nm. Jadi,
ikatan karbon-karbon pada molekul benzena berada di antara ikatan rangkap dua
dan ikatan tunggal. Hal ini menggugurkan struktur dari Kekule.
Kekulé menggambarkan struktur benzena dengan atom-atom
karbon dihubungkan satu dengan yang lain membentuk suatu cincin.
• August
Kekulé pada tahun 1865 : Struktur tersebut menggambarkan bahwa struktur benzena
tersusun 3 ikatan rangkap di dalam cincin 6 anggota.
• Ketiga
ikatan rangkap tersebut dapat bergeser dan kembali dengan cepat
sedemikian sehingga 2 bentuk yang mungkin tersebut tidak dapat dipisahkan.
SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Sifat Fisik:
•
Zat cair
tidak berwarna
•
Memiliki bau
yang khas
•
Mudah
menguap
•
Benzena
digunakan sebagai pelarut.
•
Tidak larut
dalam pelarut polar seperti air air, tetapi larut dalam pelarut yang kurang
polar atau nonpolar, seperti eter dan tetraklorometana
•
Larut dalam
berbagai pelarut organik.
•
Benzena
dapat membentuk campuran azeotrop dengan air.
•
Densitas :
0,88
Sifat Kimia:
•
Bersifat
bersifat toksik-karsinogenik (hati-hati menggunakan benzena sebagai pelarut,
hanya gunakan apabila tidak ada alternatif lain misalnya toluena)
•
Merupakan
senyawa nonpolar
•
Tidak begitu
reaktif, tapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga
•
Lebih mudah
mengalami reaksi substitusi dari pada adisi.
KEGUNAAN DAN
DAMPAK BENZENA DALAM KEHIDUPAN
A. Kegunaan
1.
Benzena
digunakan sebagai pelarut.
2.
Benzena juga
digunakan sebagai prekursor dalam pembuatan obat, plastik, karet buatan dan
pewarna.
3.
Benzena
digunakan untuk menaikkan angka oktana bensin.
4.
Benzena
digunakan sebagai pelarut untuk berbagai jenis zat. Selain itu benzena juga
digunakan sebagai bahan dasar membuat stirena (bahan membuat sejenis karet
sintetis) dan nilon–66.
5.
Asam
salisilat adalah nama lazim dari asam o–hidroksibenzoat. Ester dari asam
salisilat dengan asam asetat digunakan sebagai obat dengan nama aspirin atau
asetosal.
6.
Asam benzoat
digunakan sebagai pengawet pada berbagai makanan olahan.
7.
Anilina
merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Reaksi anilina
dengan asam nitrit akan menghasilkan garam diazonium, dan proses ini disebut
diazotisasi.
8.
Kegunaan
toluena yang penting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan baku pembuatan
zat peledak trinitrotoluena (TNT)
9.
StirenaJika
stirena mengalami polimerisasi akan terbentuk polistirena, suatu jenis plastik
yang banyak digunakan untuk membuat insulator listrik, bonekaboneka, sol
sepatu, serta piring dan cangkir.
10. Benzaldehida digunakan sebagai zat
pengawet serta sebagai bahan baku pembuatan parfum karena memiliki bau yang
sedap.
11. Natrium Benzoat
Seperti asam benzoat, natrium benzoat juga digunakan
sebagai bahan pengawet makanan dalam kaleng.
12. Fenol
Fenol (fenil alkohol) dalam kehidupan sehari-hari
lebih dikenal dengan nama karbol atau lisol, dan dipergunakan sebagai zat
disinfektan (pembunuh bakteri) karena dapat menyebabkan denaturasi protein.
B. Dampak
1.
Benzena
sangat beracun dan menyebabkan kanker (karsinogenik).
2.
Benzena
dapat menyebabkan kematian jika terhirup pada konsentrasi tinggi, sedangkan
pada konsentrasi rendah menyebabkan sakit kepala dan menaikkan detak jantung.
Permasalahan :
Dari artikel yang saya baca dikatakan
bahwa benzena sangat beracun dan dapat menyebabkan kanker, lalu bagaimana
dengan penggunaan benzena sebagai obat (aspirin) dan pengawet makanan apakah
tidak berbahaya?
Saya akan mencoba menjawab perrmasalahn yang anda tampilkan
BalasHapusAspirin dibuat dari salah satu turunan benzen yaitu Asam Asetilsalisilat (Asetosal/Aspirin)
Asam asetilsalisilat dikenal juga sebagai aspirin atau asetosal dimanfaatkan sebagai zat analgesic (penghilang rasa sakit) dan zat antipiretik (zat penurun panas). Aspirin banyak digunakan pada obat sakit kepala, sakit gigi, dan deman. Aspirin ternyata juga bisa dimanfaatkan sebagai obat penyakit jantung.
Namun ada pula senyawa benzen yang sangat beracun dan menyebabkan kanker (karsinogenik).Karsinogenik adalah suatu bahan yang dapat mendorong/menyebabkan kanker. Hal ini bisa terjadi karena ketidakstabilan genomik atau gangguan pada proses metabolisme seluler.
Sedangkan senyawa turunan benzen yang digunakan sebagai bahan pengawet makanan adalah asam benzoat dan natrium benzoat.
turunan benzena yang di gunakan sebagai pengawet makanan yaitu asam benzoat. Asam benzoat tidak boleh digunakan secara berlebihan. Penggunaan asam benzoate dalam jumlah besar akan menyebabkan hiperaktif pada anak dan pada beberapa orang dapat menimbulkan alergi.
BalasHapusaspirin dibuat dari turunan benena yaitu asam asetilsalisilat. aspirin di gunakan sebagai obat sakit kepala, untuk mengobati nyeri dan mencegah penyakit jantung.
namun ada benzena yangberacun dan bersifat karsinogenik. karsinogenik inilah yang menyebabkan kanker.
baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan di atas.
BalasHapuskarsinogen adalah zat – zat yang mampu mencetuskan dan memicu tumbuhnya kanker. Senyawa benzene mudah terbakar dikarenakan kadar karbon di dalam benzene cukup tinggi,bila dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon lain yang mengandung 6 buah atom karbon, misalnya heksana (C6H14) dan sikloheksana (C6H12), maka dapat diduga bahwa benzena mempunyai derajat ketidakjenuhan yang tinggi sehingga dari tingkat kadar karbon dalam benzene yang cukup tinggi benzene menjadi mudah terbakar.
Balas
Baiklah, saya akan mencoba menjawab pertanyaan Yuniarti. Menurut saya, penggunaan benzena sebagai obat (aspirin) jika digunakan sesuai saran yang dianjurkan dokter atau sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan, tidak akan berbahaya, tapi juga memiliki efek samping, seperti yang tertera pada bagian bungkus luar obat tersebut. Jika digunakan dengan dosis yang berlebih ataupun dalam jangka waktu yang cukup lama, maka hal tersebut sangatlah berbahaya bagi kesehatan tubuh, contohnya dapat menyebabkan iritasi lapisan mukosa pada lambung sehingga menimbulkan sakit maag, gangguan ginjal, alergi, dan asma. Bagitu pula dengan pengawet makanan. Dampak buruknya dapat terkena kanker.
BalasHapus