Minggu, 20 Oktober 2013

kimia organik



ALKUNA

            Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon rangkap tiga. Senyawa yang mempunyai 2 ikatan karbon-karbon rangkap tiga disebut alkadiuna, sedangkan yang mempunyai 1 ikatan karbon-karbon rangkap dan 1 ikatan karbon rangkap tiga disebut alkenuna. Tiga nama pertama dari alkuna antara lain, etuna, propuna, butuna. Rumus umum alkuna : CnH2n-2. Tata nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran ana menjadi una. Tata nama alkuna bercabang, yaitu pemilihan rantai induk, penomoran, dan cara penulisan, sama seperti pada alkena.
             Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting hanyalah etuna (C2H2). Nama lain etuna adalah asetilena. Dalam industri asetilena dibuat dari metana melalui pembakaran tak sempurna. Dalam jumlah sedikit, asetilena dapat dibuat dari reaksi batu karbid (kalsium karbida) dengan air. Pembuatan gas karbid dari batu karbid ini digunakan oleh tukang las (las karbid). Jika diperhatikan, gas karbid berbau tidak sedap. Namun sebenarnya gas asetilena murni tidaklah berbau busuk bahkan sedikit harum. Bau busuk itu terjadi karena gas asetilena yang dibuat dari batu karbid tidak murni, tetapi mengandung campuran. Perlu diketahui bahwa gas forfin juga bersifat racun. Jadi ada untungnya gas ini berbau tidak sedap, sehingga orang akan menghindarinya.gas Asetelin, berasal dari kata acetylene dengan rumus kimia C2H2. Gas ini memiliki kelebihan dibanding dengan gas bahan bakar lainnya, diantaranya menghasilkan temperatur nyala api yang lebih tinggi , baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen.Seperti disebutkan, gas Asetilen merupakan jenis gas yang paling banyak digunakan sebagi bahan pencampuran dengan gas Oksigen. Jika gas Asetilen digunakan sebagi gas pencampur maka seringkali proses pengelasan disebut dengan las karbit. Gas Asetilen ini sebenarnya dihasilkan dari reaksi batu Kalsium KARBIDA (orang-orang menyebut karbit) dengan air. Jadi jika Kalsium Karbida ini disiram atau dicelupkan ke dalam air maka akan terbentuk gas Asetilen. Jadi penyebutan nama las karbit hanya untuk mencirikan bahwa gas yang digunakan salah satunya adalah gas Asetilen.

Rumus umumnya : CnH2n-2
n          : jumlah atom karbon (C)
2n-2     : jumlah atom hidrogen (H)                                         
Tata namanya juga sama dengan Alkena, namun akhiran -ena diganti –una.

Deret homolog alkuna
Atom C
Rumus Molekul
Nama
1
-
-
2
C2H2
Etuna
3
C3H4
Propuna
4
C4H6
Butuna
5
C5H8
Pentuna
6
C6H10
Heksuna
7
C7H12
Heptuna
8
C8H14
Oktuna
9
C9H16
Nonuna
10
C10H18
Dekuna

Ciri-ciri alkuna
o    Hidrokarbon tak jenuh mempunyai ikatan rangkap tiga
o     Sifat-sifatnya menyerupai alkena, tetapi lebih reaktif
o     Pembuatan : CaC2 + H2O → C2H2 + Ca(OH)2
o     Penggunaan etuna :
o    Pada pengelasan : dibakar dengan O2 memberi suhu yang tinggi (± 3000oC), dipakai untuk mengelas besi dan baja
o    Untuk penerangan
o    Untuk sintesis senyawa lain

Sifat Fisika Alkuna
o  Sifat fisis alkuna, yakni titik didih mirip dengan alkana dan alkena. Semakin tinggi suhu alkena, titik didih semakin besar. Pada suhu kamar, tiga suhu pertama berwujud gas, suhu berikutnya berwujud cair sedangkan pada suhu yang tinggi berwujud padat.
Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut-pelarut organik yang non-polar seperti eter, benzena, dan karbon tetraklorida.
Titik didih alkuna makin tinggi dengan bertambahnya jumlah atom karbon, tetapi makin rendah bila terdapat banyak rantai cabang.
Memiliki massa jenis lebih kecil dari air.

Sifat Kimia Alkuna
Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran
1.    reaksi adisi pada alkuna
* Reaksi alkuna dengan halogen (halogenisasi)
* Reaksi alkuna dengan hidrogen halida
* Reaksi alkuna dengan hidrogen
2. Polimerisasi alkuna
3. Substitusi alkuna Substitusi (pengantian) pada alkuna dilakukan dengan menggantikan satu atom H yang terikat pada C=C di ujung rantai dengan atom lain.
4. Pembakaran alkuna Pembakaran alkuna (reaksi alkuna dengan oksigen) akan menghasilkan CO2 dan H2O.
2CH=CH + 5 O2 à 4CO2 + 2H2O

Kegunaan Alkuna sebagai  :
etuna (asetilena = C2H2) digunakan untuk mengelas besi dan baja.
untuk penerangan.
Untuk sintesis senyawa lain

Permasalahan  :
mengapa gas asetilen merupakan jenis gas yang paling banyak digunakan sebagai bahan pencampuran dengan gas oksigen?


3 komentar:

  1. saya akan mencoba menjawab:
    gas asetilen sering digunakan sebagai bahan bakar dibengkel, Gas ini memiliki kelebihan dibanding dengan gas bahan bakar lainnya, diantaranya menghasilkan temperatur nyala api yang lebih tinggi , baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen. gas Asetilen merupakan jenis gas yang paling banyak digunakan sebagi bahan pencampuran dengan gas Oksigen.gas Asetilen digunakan sebagi gas pencampur maka seringkali proses pengelasan disebut dengan las karbit.

    BalasHapus
  2. Kelebihan yang dimiliki gas asitelin adalah menghasilkan temperatur nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainnya,baik bila dicampur dengan udara ataupun oksigen. Seperti disebutkan,gas asitelin merupakan jenis gas yang paling banyak digunakan sebagai bahan pencampuran dengan gas oksigen. Jika gas asitelin digunakan sebagai gas pencampur maka seringkali proses pengelsan disebut dengan las karbit. Gas asitelin ini sebenarnya dihasilkan dari reaksi batu kalsium karbida dengan air. Selain dikenal dengan nama las karbit,kadang-kadang masyarakat umum menyebutkan juga dengan nama lain yaitu las MDQ

    BalasHapus
  3. Dari permasalahan yang terdapat pada blog anda saya akan mencoba mengajukan pendapat sesuai dengan kemampuan yang saya miliki dan ilmu yang saya dapatkan dari beberapa sumber.
    Alkuna dapat mengalami pembakaran (oksidasi) dan reaksi adisi.

    Pembakaran etuna (asetilen) digunakan untuk las dengan Suhu yang sangat tinggi sehingga dari pembakaran etuna dengan oksigen murni dapat melelehkan logam dan dapat digunakan untuk mengelas logam. Seperti hidrokarbon lainnya, produk dari reaksi ini adalah karbon dioksida dan air. Persamaan untuk reaksi ini adalah:

    2C2H2(g) +5O2(g) –> 4CO2(g) +2H2O(g)
    Pemanfaatan Alkuna seperti pemanfaatan gas etuna (asetilena) untuk pengelasan. Gas asetilena dibakar dengan gas Oksigen mengahsilkan panas yang tinggi ditandai dengan kenaikan suhusampai dengan 3000 º C, Oleh karena itu lah sangat cocok untuk mengelas logam. Karna alasan inilah gas etilen di gunakan sebagai pencampuran gas oksigen

    BalasHapus